Kenapa harus ada Nikita Mirzani di Nara Reba Manggarai? Apa hubungan artis cantik yang kontroversial itu dengan tema pembahasan tentang Nuca Lale? Apa hubungan wanita yang pernah bermain dalam film "Perempuan-Perempuan Liar" itu dengan tema blog ini: Orang Manggarai? Pertanyaan-pertanyaan itulah yang selama ini dialamatkan pembaca setia narareba.com sejak beranda blog ini penuh dengan foto-foto Nikita. Tulisan ini adalah sebuah jawaban ringkas untuk itu.
Kehidupan pribadi Nikita tidak banyak diketahui publik sebelum tahun 2009, saat fotonya sebagai model menjadi cover depan majalah Men's EmporiumAsia (MEasia Megazine). Nama dan wajah Nikita Mirzani pun mulai dikenal publik pada tahun yang sama, saat ia tampil sebagai salah satu peserta Take Me Out Indonesia (TMOI) Session II yang ditayangkan oleh stasiun televisi Indosiar. Meski demikian, para blogger maupun media-media pemberitaan belum menyisakan ruang untuk mengekspose sosok wanita berzodiak Pisces ini.
Barulah di tahun 2010, namanya mulai melambung saat ia berpacaran dengan Kiki (Frans Rizky Aditya), vokalis band The Potters. Kisah cinta mereka, yang berbuntut perseteruan di jalur hukum, menjadi santapan media online di awal Maret 2010. Sejak itulah nama Nikita Mirzani mulai ramai diperbincangkan publik. Ia lalu disebut-sebut sebagai "Nikita Take Me Out" yang gemar cari popularitas lewat kontroversinya yang menyeret beberapa nama beken di kalangan entertainment, juga lewat 'foto-foto dalam pose berani' yang tersebar melalui sejumlah blog dan forum online.
Karier Nikita Mirzani di dunia entertainment tanah air mulai melejit setelah ia turut membintangi film Lihat Boleh, Pegang Jangan di tahun 2010. Nama saudari dari Edwin Mirzani ini pun mulai diperhitungkan di dunia hiburan tanah air karena ia mampu membuktikan kemampuannya sebagai pemain film, model, presenter, dan penyanyi. Meski demikian, tidak sedikit kasus dan kontroversi yang turut menyertai popularitasnya. Bahkan, oleh sejumlah media pemberitaan, trofi "bom sex" pernah dilekatkan pada namanya. Namun, Nikita Mirzani seolah tidak ambil pusing dengan berbagai kabar miring tentang dirinya. Kariernya terus melesat.
Pada 11 Oktober 2013, Nikita resmi menikah dengan Sajad Ukra (Sam), pria keturunan Irak yang pada saat itu bekerja pada sebuah bank ternama di Singapura. Dari pernikahannya, lahirlah Azka Raqila Ukra yang akrab disapa Al. Namun, lagi-lagi bahtera rumah tangga yang kedua ini harus kandas di tengah jalan. Nikita Mirzani resmi menyandang status janda setelah pada 16 Februari 2014, pengadilan Agama Jakarta Selatan resmi mengabulkan gugatan cerainya terhadap Sam. (Baca selengkapnya di Profil Nikita Mirzani)
Nama Nikita Mirzani kembali mencuat di awal Desember 2015 lalu. Peristiwa penangkapannya di Hotel Indonesia Kempinski pada 10 Desember 2015 menyeret namanya ke topik seputar "pengungkapan skandal prostitusi online". Namun, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri membantah penggunaan istilah yang digembar-gemborkan sejumlah media pemberitaan di tanah air itu. Menurut Bareskrim Polri, operasi "pengamanan" Nikita Mirzani dan Putty Revita tidak menggunakan pasal 296 KUHP tentang tindak pidana prostitusi tetapi Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang.
Gonjang-ganjing seputar hal itu belum lagi usai, ketika nama Yulianus Paonganan (Ongen) diringkus di kediamannya oleh Bareskrim Polri. Pasalnya, pemilik akun @ypaonganan itu menyebarkan foto Presiden Jokowi yang sedang duduk bersama Nikita Mirzani dan menambahkan keterangan "Papa Doyan Lo**e" melalui akun Twitternya. Foto itu kemudian tersebar luas di internet dan mendapat ragam reaksi pro dan kontra di kalangan netizen. Ongen pun dijerat dengan Pasal 4 ayat (1) huruf a dan e Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dan Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik.
Kehebohan seputar penangkapan Nikita Mirzani ternyata masih berbuntut panjang. Sejak menunjuk Muhammad Achyar sebagai kuasa hukumnya dan sekaligus membuat kecewa Petrus Bala Pattyona dan Partahi Sihombing yang sebelumnya mengaku sebagai pengacaranya, Nikita kembali membuat geger. Kali ini, melalui kuasa hukumnya, ia mengadukan sejumlah media ke Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Menurutnya, media-media pemberitaan tersebut telah mencemarkan nama baiknya dan membuatnya dirugikan, baik secara moril maupun materil.
Bagaimanakah kelanjutan kisahnya?
Bukankah, sebagaimana yang diungkapkan Kombes Umar Fana, Kasubdit III, Dit Tipidum Bareskrim Polri, penangkapan itu adalah buah dari proses persiapan yang memakan waktu lama? Ya, Kombes Umar bahkan menuturkan bahwa segala "bukti dan kelengkapan" harus dipenuhi saat "menangkap" Nikita Mirzani. Tentunya memenuhi segala "bukti dan kelengkapan" itu bukan pekerjaan semalam. "Karena memang kami harus memenuhi unsur pasal, ya sudah dalam keadaan siap dipakai. Itu unsur yang harus kami penuhi, tapi tidak sampai terjadi apa-apa," ungkap Kombes Umar seperti dilansir viva.co.id, Jumat 11 Desember 2015.
Tentu saja ungkapan "sudah dalam keadaan siap pakai", yang disampaikan Kombes Umar, nantinya akan menuntut penjelasan lebih lanjut. Ya, karena Nikita Mirzani mengaku bahwa keberadaannya di kamar hotel, saat ia ditangkap, tidak ada sangkut-pautnya dengan prostitusi online (baca video pengakuan Nikita Mirzani). Lalu, siapakah yang "benar", Bareskrim Polri atau Nikita Mirzani?
Narareba.com bukanlah tempat untuk menjawab pertanyaan itu. Usaha yang dilakukan blog sederhana ini adalah "memahami" dan mengenal lebih jauh, siapa sosok Nikita Mirzani. "Memilah Jejak, Mengungkap Tabir" yang dipakai sebagai judul kecil ini adalah ungkapan kesediaan narareba.com untuk tidak semena-mena menganggap dan kemudian melabeli seseorang (dalam hal ini, Nikita Mirzani), entah dia Orang Manggarai atau pun bukan, sebagai seorang PSK (Pekerja Seks Komersial).
Untuk itu, narareba.com melakukan sejumlah penelusuran akan jejak Nikita Mirzani di jagad online. Jejak-jejak itu dituangkan kembali di blog ini dalam rentetan tulisan, terhitung sejak Senin, 21 Desember 2015. Adapun pengelompokkannya di bagi dalam empat bagian, yakni: a) Foto Nikita Mirzani, b) Video Nikita Mirzani, c) Kasus Nikita Mirzani, d) Jejak Nikita Mirzani.
Satu pelajaran penting yang didapat selama menelusuri dan menuangkan kembali perjalanan artis yang terakhir berperan dalam film Black Honeymoon ini: bertahan dan eksis di dunia entertainment Indonesia adalah sebuah prestasi yang tidak didapat dalam semalam. Banyak lika-liku serta trik dan intrik yang terjadi dan dibutuhkan untuk mencapai itu. Lebih dari itu, bertahan di dunia entertanment (hiburan) membutuhkan satu hal: dicintai oleh "pemirsa". Ya, tanpa "dicintai", seseorang tidak akan pernah bisa bertahan dan lenyap oleh arus zaman. Apa yang membuat Nikita Mirzani "dicintai" dan akhirnya bisa bertahan?
Nikita Mirzani: Profil dan Biografi Singkat
Nikita Mirzani adalah wanita berdarah Padang yang lahir di Jakarta pada 17 Maret 1986. Dalam usia yang terbilang masih sangat muda (20 tahun), ia menikah dengan 'seorang pengusaha' pada tahun 2006. Di tahun berikutnya, ia melahirkan seorang putri, Laura Meizani Nasseru Asry (Loly). Pada tahun yang sama, seminggu setelah Loly lahir, bahtera rumah tangganya pun ikut kandas. Nikita resmi bercerai dengan suami pertamanya di tahun 2007.Kehidupan pribadi Nikita tidak banyak diketahui publik sebelum tahun 2009, saat fotonya sebagai model menjadi cover depan majalah Men's EmporiumAsia (MEasia Megazine). Nama dan wajah Nikita Mirzani pun mulai dikenal publik pada tahun yang sama, saat ia tampil sebagai salah satu peserta Take Me Out Indonesia (TMOI) Session II yang ditayangkan oleh stasiun televisi Indosiar. Meski demikian, para blogger maupun media-media pemberitaan belum menyisakan ruang untuk mengekspose sosok wanita berzodiak Pisces ini.
Barulah di tahun 2010, namanya mulai melambung saat ia berpacaran dengan Kiki (Frans Rizky Aditya), vokalis band The Potters. Kisah cinta mereka, yang berbuntut perseteruan di jalur hukum, menjadi santapan media online di awal Maret 2010. Sejak itulah nama Nikita Mirzani mulai ramai diperbincangkan publik. Ia lalu disebut-sebut sebagai "Nikita Take Me Out" yang gemar cari popularitas lewat kontroversinya yang menyeret beberapa nama beken di kalangan entertainment, juga lewat 'foto-foto dalam pose berani' yang tersebar melalui sejumlah blog dan forum online.
Karier Nikita Mirzani di dunia entertainment tanah air mulai melejit setelah ia turut membintangi film Lihat Boleh, Pegang Jangan di tahun 2010. Nama saudari dari Edwin Mirzani ini pun mulai diperhitungkan di dunia hiburan tanah air karena ia mampu membuktikan kemampuannya sebagai pemain film, model, presenter, dan penyanyi. Meski demikian, tidak sedikit kasus dan kontroversi yang turut menyertai popularitasnya. Bahkan, oleh sejumlah media pemberitaan, trofi "bom sex" pernah dilekatkan pada namanya. Namun, Nikita Mirzani seolah tidak ambil pusing dengan berbagai kabar miring tentang dirinya. Kariernya terus melesat.
Pada 11 Oktober 2013, Nikita resmi menikah dengan Sajad Ukra (Sam), pria keturunan Irak yang pada saat itu bekerja pada sebuah bank ternama di Singapura. Dari pernikahannya, lahirlah Azka Raqila Ukra yang akrab disapa Al. Namun, lagi-lagi bahtera rumah tangga yang kedua ini harus kandas di tengah jalan. Nikita Mirzani resmi menyandang status janda setelah pada 16 Februari 2014, pengadilan Agama Jakarta Selatan resmi mengabulkan gugatan cerainya terhadap Sam. (Baca selengkapnya di Profil Nikita Mirzani)
Nama Nikita Mirzani kembali mencuat di awal Desember 2015 lalu. Peristiwa penangkapannya di Hotel Indonesia Kempinski pada 10 Desember 2015 menyeret namanya ke topik seputar "pengungkapan skandal prostitusi online". Namun, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri membantah penggunaan istilah yang digembar-gemborkan sejumlah media pemberitaan di tanah air itu. Menurut Bareskrim Polri, operasi "pengamanan" Nikita Mirzani dan Putty Revita tidak menggunakan pasal 296 KUHP tentang tindak pidana prostitusi tetapi Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang.
Gonjang-ganjing seputar hal itu belum lagi usai, ketika nama Yulianus Paonganan (Ongen) diringkus di kediamannya oleh Bareskrim Polri. Pasalnya, pemilik akun @ypaonganan itu menyebarkan foto Presiden Jokowi yang sedang duduk bersama Nikita Mirzani dan menambahkan keterangan "Papa Doyan Lo**e" melalui akun Twitternya. Foto itu kemudian tersebar luas di internet dan mendapat ragam reaksi pro dan kontra di kalangan netizen. Ongen pun dijerat dengan Pasal 4 ayat (1) huruf a dan e Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dan Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik.
Kehebohan seputar penangkapan Nikita Mirzani ternyata masih berbuntut panjang. Sejak menunjuk Muhammad Achyar sebagai kuasa hukumnya dan sekaligus membuat kecewa Petrus Bala Pattyona dan Partahi Sihombing yang sebelumnya mengaku sebagai pengacaranya, Nikita kembali membuat geger. Kali ini, melalui kuasa hukumnya, ia mengadukan sejumlah media ke Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Menurutnya, media-media pemberitaan tersebut telah mencemarkan nama baiknya dan membuatnya dirugikan, baik secara moril maupun materil.
Bagaimanakah kelanjutan kisahnya?
Nikita Mirzani: Kenapa Diulas di narareba.com?
Baiklah. Pertanyaan yang masih tersisa di tulisan ini adalah, kenapa Nikita Mirzani mendapat tempat khusus di narareba.com? Atas nama klik yang maha kuasa, kah? Meski angka visitor blog yang tinggi tetaplah menjadi salah satu pertimbangan utama dalam menulis artikel di hari-hari belakangan ini, itu bukanlah satu-satunya alasan di balik pemilihan tema khusus dengan label Nikita Mirzani. Lalu, apa? Mari kita bahas satu per satu.1. Memilah Jejak, Mengungkap Tabir
Penangkapan Nikita Mirzani dan Putty Revita di tengah drama tagar social media#papamintasaham, #papamamajualpelabuhan, #mkdbobrok dan fokus masyarakat ke #pilkada2015 disebut sebagai "pengalihan isu". Benarkah? Apakah kerja keras Bareskrim Polri dalam mengusut tuntas kasus "perdagangan manusia" ini, dapat begitu saja dianggap remeh dengan sebutan pengalihan isu?Bukankah, sebagaimana yang diungkapkan Kombes Umar Fana, Kasubdit III, Dit Tipidum Bareskrim Polri, penangkapan itu adalah buah dari proses persiapan yang memakan waktu lama? Ya, Kombes Umar bahkan menuturkan bahwa segala "bukti dan kelengkapan" harus dipenuhi saat "menangkap" Nikita Mirzani. Tentunya memenuhi segala "bukti dan kelengkapan" itu bukan pekerjaan semalam. "Karena memang kami harus memenuhi unsur pasal, ya sudah dalam keadaan siap dipakai. Itu unsur yang harus kami penuhi, tapi tidak sampai terjadi apa-apa," ungkap Kombes Umar seperti dilansir viva.co.id, Jumat 11 Desember 2015.
Tentu saja ungkapan "sudah dalam keadaan siap pakai", yang disampaikan Kombes Umar, nantinya akan menuntut penjelasan lebih lanjut. Ya, karena Nikita Mirzani mengaku bahwa keberadaannya di kamar hotel, saat ia ditangkap, tidak ada sangkut-pautnya dengan prostitusi online (baca video pengakuan Nikita Mirzani). Lalu, siapakah yang "benar", Bareskrim Polri atau Nikita Mirzani?
Narareba.com bukanlah tempat untuk menjawab pertanyaan itu. Usaha yang dilakukan blog sederhana ini adalah "memahami" dan mengenal lebih jauh, siapa sosok Nikita Mirzani. "Memilah Jejak, Mengungkap Tabir" yang dipakai sebagai judul kecil ini adalah ungkapan kesediaan narareba.com untuk tidak semena-mena menganggap dan kemudian melabeli seseorang (dalam hal ini, Nikita Mirzani), entah dia Orang Manggarai atau pun bukan, sebagai seorang PSK (Pekerja Seks Komersial).
2. Hidup dan Perjalanan Karier
Saya masih ingat dengan perumpamaan yang pernah diutarakan seorang senior dalam sebuah bincang-bincang senja di sudut ibukota: pertandingan sepakbola hanya 90 menit, tetapi bagi seorang pemain, persiapan untuk itu butuh berwaktu-waktu bahkan seumur hidup. Cap "artis yang tenar karena kontroversi" yang diberikan oleh sejumlah penulis kepada Nikita Mirzani perlu ditelusuri lebih lanjut. Apakah benar seperti itu? Jika benar, apakah hal itu lantas bisa dijadikan pembenaran atas statusnya sebagai "korban" dalam kasus "perdagangan manusia" seperti yang ditetapkan Bareskrim Polri?Untuk itu, narareba.com melakukan sejumlah penelusuran akan jejak Nikita Mirzani di jagad online. Jejak-jejak itu dituangkan kembali di blog ini dalam rentetan tulisan, terhitung sejak Senin, 21 Desember 2015. Adapun pengelompokkannya di bagi dalam empat bagian, yakni: a) Foto Nikita Mirzani, b) Video Nikita Mirzani, c) Kasus Nikita Mirzani, d) Jejak Nikita Mirzani.
Satu pelajaran penting yang didapat selama menelusuri dan menuangkan kembali perjalanan artis yang terakhir berperan dalam film Black Honeymoon ini: bertahan dan eksis di dunia entertainment Indonesia adalah sebuah prestasi yang tidak didapat dalam semalam. Banyak lika-liku serta trik dan intrik yang terjadi dan dibutuhkan untuk mencapai itu. Lebih dari itu, bertahan di dunia entertanment (hiburan) membutuhkan satu hal: dicintai oleh "pemirsa". Ya, tanpa "dicintai", seseorang tidak akan pernah bisa bertahan dan lenyap oleh arus zaman. Apa yang membuat Nikita Mirzani "dicintai" dan akhirnya bisa bertahan?
3. Pengacara Nikita Mirzani, Orang Manggarai
Narareba.com bukanlah satu-satunya Orang Manggarai yang 'terlibat' dengan Nikita Mirzani sejak kasusnya mencuat di awal Desember 2015. Muhammad Achyar, kuasa hukum Nikita Mirzani juga adalah Orang Manggarai - Flores - NTT. Juga, bukan kebetulan, Kaka Achyar adalah pengacara yang pernah mengungkapkan ini saat diwawancara beritamoneter.com terkait Rekayasa Penyidikan Polda Bali di akhir tahun 2014:“Citra dan reputasi Polri dipertaruhkan untuk membangun kembali kepercayaan dan kewibawaan institusi publik di masyarakat. Dalam pemerintahan Presiden Jokowi dengan revolusi mentalnya, masyarakat banyak mengharapkan tidak terjadi lagi tindakan kriminalisasi oleh penyidik Polri.”Selamat bertugas, kaka Achyar.